--> Skip to main content

LIRIK POTENSI DESA SEBAGAI LAHAN BISNIS


Hamparan Potensi hasil Kelautan di daerah pesisir Indonesia, tepatnya di Kabupten Pangkep,Sulawesi Selatan, dimanfaatkan sekelompok warga di Desa Pitue, Kecamatan Ma’rang, untuk menciptakan lahan bisnis yang mayoritas digeluti perempuan setempat yang mengarahkan produk bisnisnya sebagai oleh oleh icon dari Kabupten Pangkep.

Adalah Muhammad Nasrul, CEO sekaligus pembimbing Usaha Cahaya Desa yang mulai berkiprah pada tahun 2011, telah berhasil mengandeng Sejumlah Lembaga pendamping serta pemerintah lokal Khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Pankep  sebagai jalur untuk mengembangkan termasuk jalur pemasaran bagi produk yang mereka hasilkan.

Salah satu produk andalan Kelompok ini adalah jenis Keripik yang diolah dalam ruangan yang cukup sempit, tidak lebih dari 2,5 meter persegi yang manjadi tempat pengolahan adonan yang berbahan dasar terigu yang dicampur dengan adonan utama seperti rumput laut,ikan, udang dan lainnya, sebagai bahan dasar keripik yang menjadi unggulan usaha ini, hingga proses pengemasan akhir.

Untuk memberi daya tarik, Kelompok Cahaya Desa  yang kini membina 21 Kelompok Usaha termasuk di wilayah kepulauan Pangkep ini, kemudian memberi nama produk mereka yang diambil dari nama dan istilah lokal, seperti misalnya Keripik Puang Crab, Arung Bolu, Ambo Bolu serta didesain dengan gambar kemasan kartunik.


Jangan Lupa Tonton Juga postingan lainnya hanya di http://www.jejaktapak.co
-----------------------------


The potential expanse of marine products in coastal areas of Indonesia, precisely in Pangkep regency, South Sulawesi, is used by a group of villagers in Pitue village, Ma'rang subdistrict, to create business land which majority of local women are directing their business products as by icon from Pangkep regency.

It is Muhammad Nasrul, CEO and mentor of Cahaya Desa which started to work in 2011, has succeeded in bringing in a number of Counseling Institutions as well as local government Particularly the Pankep Maritime and Fishery Service as a path to develop including marketing channels for the products they produce.

One of the mainstay products of this Group is a type of chips are processed in a fairly narrow room, no more than 2.5 square meters which became a place of processing dough-based flour mixed with main dough such as seaweed, fish, shrimp and others, as the basic ingredients of chips that became the flagship of this business, until the final packing process.

To appeal, the Cahaya Desa Group, which now carries out 21 Business Groups including in the Pangkep archipelago, then named their products derived from local names and terms, such as Keruang Puang Crab, Arung Bolu, Ambo Bolu and designed with packaging drawings cartoon.

Do not Forget Watch Also other posts only at www.jejaktapak.co
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar