KARTINI DARI PULAU PANGKEP
Raden
Ajeng Kartini yang sejak dulu dahulu memperjuangan Kesetaraan Derajat antara
Peremuan dengan laki laki Indonesia yang melihat banyaknya disriminasi termasuk
dalam hal kebebasan mendapatkan pendidikan yang layak, maka Perjuangan Kartini
kartini Sekarang, pun masih bergelut dengan perjuangan keluar kutukan sebagai
mahluk lemah hingga terjadi diskriminasi dalam hal pilihan pekerjaan.
Untuk
keluar dari paradigma lemahnya perempuan tersebut, melalui wadah kapal
peremuan, Di Kabupten pangkep, Sulawesi selatan, Indonesia, saat ini tengah
berlangsung proses pembangunan pola fikir dari perempuan itu sendiri dan
kemudian melakukan hal hal yang awalnya tabu dan dianggap melanggar adat dan
kebiasaan setempat khsusunya mereka yang tinggal di wilayah kepulauan.
Saat
tiba di pulau Kulambing, Desa Mattiro Uleng, Kecamatan Liukang Tupabbiring
Utara,Pangkep, Sulawesi Selatan, Indonesia, kita akan disambut dengan seumkah
perahu milik warga yang bertuliskan “Perjuangkan Hak Perempuan Pulau Lawan
Ketidakadilan”, pesan yang cukup extrim
bagi masyarakat pulau khususnya bagi kaum perempuan yang saat tengah
memperjuangkan haknya.
Dengan
bergabung di Komunitas Sekolah Perempuan para perempuan perempuan pulau ini
juga sekaligus untuk menjawab tantangan Revolusi Mental yang sering disuarakan
Presiden Indonsia Joko Widodo yang sejak awal keberadaannya tidak sedikit
mendapat tantangan warga sekitar yang selama ini menagnggap perempuan hanya
pantas untuk mengurus rumah tangga.
Dengan
perjuangan gigih, Sekolah Perempuan yang didirikan tahun 2013, telah berkembang
di 10 Kepulauan Pangkep dan kini menjadi bagian dari kontrol sosial yang salah
satu anggotanya merupakan perempuan tangguh yang berprofesi sebagai pengangkut
penumpang antara pulau layaknya pekerjaan seorang laki laki seperti yang ada
dalam video berikut ini.
Selamat
menyaksikan
-----------------
Raden
Ajeng Kartini who has always struggled for Equivalence Degree between Meeting
with Indonesian men who see the number of discrimination included in the case
of freedom to get a decent education, Kartini Kartini struggle now, still
struggling with the struggle out of the curse as a weak creature until
discrimination occurs in the case of choice of work.
To get
out of the paradigm of women's weakness, through the container vessel, In
Kabupten pangkep, southern Sulawesi, Indonesia, is currently underway the
process of developing the pattern fikir of women themselves and then do things
that are initially taboo and are considered violate local customs and customs
khsusunya those living in the archipelago.
Upon
arrival at Kulambing Island, Mattiro Uleng Village, Liukang Tupabbiring Utara
Subdistrict, Pangkep, South Sulawesi, Indonesia, we will be greeted with a
sealed boat belonging to a citizen saying "Fight for the Rights of Women
of the Island Against Injustice," a message that is quite extreme for the
island community especially for women who are fighting for their rights.
By
joining the Women's School Community, the women of the island are also at the
same time responding to the challenge of the Mental Revolution which is often
voiced by the President of Indonesia Joko Widodo who since the beginning of his
existence has not been a bit challenged by the local people who have been
looking for women just to take care of the household.
With a
striving struggle, the Women's School, established in 2013, has grown in 10
Pangkep Islands and is now part of social control, one of which is a tough
female who works as a passenger carrier between islands like a man's work as in
the following video .
Have a
good time watching